Pembelajaran Berbasis Proyek |
Langsung saja, mari kita bahas model pembelajaran pertama. Yaitu model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning).
A. Definisi
Pembelajaran
Berbasis Proyek (Project Based
Learning=PjBL) adalah model pembelajaran
yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai inti pembelajaran. Peserta didik
melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk
menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.
Pembelajaran
Berbasis Proyekmerupakan model belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah
awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan
pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata.Melalui PjBL, proses inquiry
dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing peserta didik dalam sebuah
proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum.PjBLmerupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia
nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha peserta didik.
Pembelajaran Berbasis Proyekmemiliki karakteristik
sebagai berikut:
1)
peserta didik membuat keputusan tentang
sebuah kerangka kerja,
2)
adanya permasalahan atau tantangan yang
diajukan kepada peserta didik,
3)
peserta didik mendesain proses untuk
menentukan solusi atas permasalahan atau tantangan yang diajukan,
4) peserta didik secara kolaboratif
bertanggungjawab untuk mengakses dan mengelola informasi untuk memecahkan
permasalahan,
5)
proses evaluasi dijalankan secara kontinyu,
6)
peserta didik secara berkala melakukan refleksi
atas aktivitas yang sudah dijalankan,
7)
produk akhir aktivitas belajar akan
dievaluasi secara kualitatif,
8)
situasi pembelajaran sangat toleran terhadap
kesalahan dan perubahan
Peran guru dalam Pembelajaran Berbasis Proyeksebaiknya sebagai fasilitator, pelatih, penasehat dan perantara
untuk mendapatkan hasil yang optimal sesuai dengan daya imajinasi, kreasi dan
inovasi dari siswa.
a.
Langkah-Langkah Operasional
Langkah
langkah pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek dapat dijelaskan dengan
diagram sebagai berikut.
Diagram
1. Langkah langkah Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek
Penjelasan
langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek sebagai berikut.
1)
Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential Question)
Pembelajaran
dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat memberi
penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas. Mengambil topik yang
sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi
mendalamdan topik yang diangkat relevan
untuk para peserta didik.
2)
Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project)
Perencanaan
dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan peserta didik. Peserta didik
diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek tersebut. Perencanaan berisi
aturan kegiatandalam penyelesaian
proyek.
3)
Menyusun Jadwal (Create a Schedule)
Pengajar
dan peserta didik menyusun jadwal aktivitas penyelesaian proyek. Aktivitas pada
tahap ini antara lain: (1) membuat timeline penyelesaian proyek, (2) membuat
deadline penyelesaian proyek, (3) membimbing peserta didik agar merencanakan
cara yang baru, (4) membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang
tidak berhubungan dengan proyek, dan (5) meminta peserta didik untuk membuat
penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu cara.
4)
Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress of
the Project)
Pengajar
bertanggungjawab untuk memonitoraktivitas peserta didik selama menyelesaikan
proyek, menggunakan rubrik yang dapat
merekam keseluruhan aktivitas yang
penting.
5)
Menguji Hasil (Assess the Outcome)
Penilaian
dilakukan untuk mengukur ketercapaian kompetens, mengevaluasi kemajuan masing-
masing peserta didik, memberi umpan balik terhadap pemahaman yang sudah dicapai
peserta didik, dan membantu pengajar dalam menyusun strategi pembelajaran
berikutnya.
6)
Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience)
Pada
akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik melakukan refleksi
terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Pada tahap ini
peserta didik diminta untuk mengungkapkan pengalamanya selama menyelesaikan
proyek. Pengajar dan peserta didik mengembangkan diskusi untuk memperbaiki
kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu
temuan baru (new inquiry) untuk
menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran.Peran guru
dan peserta didik dalam pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek sebagai
berikut.
b.
Peran
Guru dan Peserta Didik
Peran guru padaPembelajaran Berbasis Proyek meliputi: a) Merencanakan dan mendesain
pembelajaran, b) Membuat strategi pembelajaran, c) Membayangkan interaksi yang
akan terjadi antara guru dan siswa, d) Mencari keunikan siswa, e) Menilai siswa
dengan cara transparan dan berbagai macam penilaian dan f) Membuat portofolio
pekerjaan siswa.
Peran peserta didik padaPembelajaran Berbasis Proyek meliputi
: a) Menggunakan
kemampuan bertanya dan berpikir, b) Melakukan riset sederhana, c) Mempelajari
ide dan konsep baru, d) Belajar mengatur waktu dengan baik, e) Melakukan kegiatan
belajar sendiri/kelompok, f) Mengaplikasikanhasil belajar lewat tindakan dan g)
Melakukan interaksi sosial (wawancara, survey, observasi, dll)
c. Sistem
Penilaian
Penilaian pembelajaran berbasis proyek harus diakukan secara
menyeluruh terhadap sikap, pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa selama
pembelajaran.Penilaian tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut.
Penilaian proyekpada model ini merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan
dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak
dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian
data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan
mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta
didik pada mata pelajaran tertentu secara jelas.
Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 hal yang perlu dipertimbangkan
yaitu:
1) Kemampuan pengelolaan : Kemampuan peserta didik dalam memilih
topik, mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan
laporan.
2) Relevansi: Kesesuaian dengan mata
pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman dan keterampilan
dalam pembelajaran.
3) Keaslian: Proyek yang dilakukan
peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dengan mempertimbangkan
kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek peserta didik.
Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses
pengerjaan, sampai hasil akhir proyek. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal
atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan data,
analisis data, dan penyiapkan laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil
penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk poster. Pelaksanaan penilaian
dapat menggunakan alat/ instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala
penilaian.
Demikianlah penjelasan mengenai Model Pembelajaran Kurikulum 2013 untuk kali ini mengenai model pembelajaran berbasis proyek. Semoga bermanfaat.
Hmm... Semakin berat aja kurikulum skarng, saya kaga yakin klo semua siswa bakal sanggup menjalaninya .. ..
ReplyDeleteTapi untung saya udah lulus,, hehe
Benar sob, makin berat saja tantangannya. Semoga hasil kurikulum 2013 ini tidak mengecewakan ya. :)
Delete